Bagaimana Peranan Hutan Tropis Indonesia?

Fakta di lapangan menujukkan bahwa deforestasi dan degradasi hutan terus terjadi, baik disebabkan oleh kebakaran hutan; perubahan tata guna lahan, seperti perubahan hutan menjadi perkebunan-perkebunan kelapa sawit, penambangan, dll; serta kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh aktifitas pemanfaatan yang tidak terkendali. Saat ini, dari luas hutan 133.300.543,98 ha, hanya tersisa 43 juta hektar yang masuk dalam kategori hutan perawan (Kemenhut, 2010). Atau, kerusakan hutan Indonesia mencapai 40 persen dari total luas hutan yang ada (Witoelar, 2011). Deforestasi dan degradasi hutan ini berdampak terhadap fungsi hutan bagi kehidupan manusia. Dengan kondisi demikian, masih optimalkah peranan hutan tropis Indonesia bagi dunia?.

Disamping memiliki fungsi ekonomi, dimana pada masa lalu fungsi ini kerap dijadikan penyokong pembangunan, hutan juga mempunyai fungsi klimatologis dan merupakan sumber oksigen yang sangat potensial bagi seluruh makhluk yang hidup di bumi. Hutan tropis yang menerima sinar matahari sepanjang tahun merupakan hutan yang paling subur dan sangat produktif dalam menghasilkan oksigen.

Indonesia memiliki hutan tropis terluas ketiga di dunia. Dengan luas hutan yang tersebar di berbagai pulau besar dan kecil, hutan tropis Indonesia diprediksi mampu mensuplai cukup besar kebutuhan oksigen dunia; dan berperan dalam pencegahan pemanasan global dengan menyerap karbondioksida dari atmosfir.

Hutan tropis Indonesia juga merupakan salah satu hutan yang paling menentukan untuk kehidupan berbagai makhluk hidup di muka bumi. Kondisi hujan dan sinar matahari yang melimpah setiap saat, menciptakan habitat yang sangat ideal bagi tumbuhnya berbagai flora dan fauna. Sejumlah tumbuhan dan binatang dengan keanekaragaman jenis yang tinggi telah berkembang lama dalam sejarah perkembangan hutan hujan tropis. Telah dijumpai sebanyak 28.000 jenis tumbuhan, 350.000 jenis binatang dan 10.000 mikroba yang hidup secara alami di Indonesia. Jumlah ini, bisa saja terus bertambah setelah dilakukan penelitian oleh para ahli flora dan fauna. Oleh karena itu, Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang mempunyai Megadiversity jenis hayati dan merupakan Megacenter keanekaragaman hayati dunia.

Dalam keanekaragaman jenis fauna, Indonesia juga mempunyai kedudukan yang istimewa. Dari 515 jenis mamalia besar, 36 persen adalah endemik. Dari 33 jenis primata, 18 persen adalah endemik. Dari 78 jenis burung paruh bengkok, 40 persen adalah endemik. Dan dari 121 jenis kupu-kupu 44 persen adalah endemik.

Keunikan fauna di atas disebabkan karena Indonesia secara geografi terletak pada perbatasan lempengan Asia Purba dan Lempengan Australia. Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali merupakan bagian dari daratan Asia. Sedangkan Papua pada awalnya bersatu dengan lempengan Australia. Sulawesi dan Kepulauan Maluku serta pulau-pulau lain di sekitarnya, adalah wilayah yang sejak dahulu terpisah dari kedua lempengan besar di atas. Daerah ini disebut Garis Wallace, yang dibatasi oleh Selat Lombok, Selat Makassar dan Laut Banda.

Setiap daerah memiliki ciri faunanya yang khas, misalnya harimau (Panthera tigris) hanya terdapat di Sumatera dan Jawa. Mencek (Muntiacus muncak) ada di Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Di wilayah lempengan Australia dijumpai binatang mamalia berkantong dan mamalia bertelur (Monotremata). Sedang di daerah Wallace terdapat babi rusa , anoa dan burung maleo. Memang terdapat pula beberapa spies yang merembes dari lempengan Asia ke daerah Wallace misalnya monyet. Demikian juga dari lempengan Australia yang masuk kedaerah Wallace seperti Kuskus (Phalanger sp) dan Cendrawasih.

Sayangnya, sejak lama telah terjadi deforestasi dan degradasi hutan, sehingga sejumlah binatang dan tumbuhan telah punah atau menjadi langka. Berhubung dengan itu, berbagai upaya perlu dilakukan untuk menyelamatkan binatang dan tumbuhan tersebut. Tujuan dari upaya ini, disamping untuk menyelamatkan spesies tumbuhan dan binatang dari ancaman bahaya punah, akan tetapi juga harus diusahakan untuk menjamin keanekaragaman ekologis dan keseimbangan dari keseluruhan ekosistem yang telah mengalami gangguan akibat deforestasi dan degradasi hutan.

Dengan dukungan kebijakan dan komitmen dari berbagai pihak dalam mengurangi laju deforestasi dan degradasi hutan, diharapkan hutan tropis Indonesia dapat berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal; penyelamatan keanekaragaman hayati; serta turut berperan dari sisi iklim dengan mencegah pemanasan global.

29 respons untuk ‘Bagaimana Peranan Hutan Tropis Indonesia?

  1. SAYA SANGAT BERTERIMAKASIH BANYAK KEPADA MBAH KARMOJO KARNA BERKAT BANTUANNYA SAYA YANG DULUNYA CUMA PENGUSAHA KECIL DAN SEBAGAI PENGUSAHA KECIL,SAYA SANGAT MEMBUTUHKAN YANG NAMANYA TAMBAHAN MODAL UNTUK USAHA..ALHAMDULILLAH ATAS BANTUAN MBAH KARMOJO KINI USAHA SAYA MAKIN BERKEMBAN DAN SAYA TIDAK PERLU LAGI PINJAM UANG DI BANK YANG PENUH RESIKO,KINI HANYA DENGAN MELAKUKAN “TRIK RAHASIA” MBAH KARMOJO SAJA SAYA BISA MENAN 4D NYA YAITU 2199 DAN DENGAN PENUH HARAPAN SAYA YANG DULUNYA SELALU MENCARI-CARI TAMBAHAN PENGHASILAN DAN SECARA TIDAK SEGAJA SAYA MENEMUKAN BEBERAPA KOMENTAR TENTANG MBAH KARMOJO DI INTERNET,KARNA PENASARAN AKHIRNYA DENGAN SISA UANG SAYA YANG TINGGAL SEDIKIT DAN SAYA JUGA MENGIKUTI SARAN MBAH KARMOJO DAN SYUKUR ALHAMDULILLAH BERHASIL,,JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN HUBUNGI MBAH KARMOJO DI 0823-2825-4444 NOMOR RITUAL MBAH KARMOJO MEMAN TIDAK ADA DUANYA.??????/

  2. semoga dengan blog ini,kita makin sadar untuk menjaga dan melestarikan hutan yang menjadi paru-paru kita semua..tidak di komersilkan untuk perut sendiri mengorbankan orang banyak

    1. Program Pemerintah RI adalah Penanaman Semiliar pohon. ini jelas salah karena kalau dihitung hitung , setiap tahun Dep. Hut melakukan penanaman dengan berbagai program (GERHAN, Reboisasi, dll). namun kenyataan itu semua hanya Program untuk suatu Proyek. Mana Pohon yang di tanaman sejak ORBA s/d sby…10% pun tidak tumbuh /jadi hutan. Mak program yg benar adalah Penanaman – Pemeliharaan dan – Pengamanan pohon dan Hutan 1 juta pohon. cukup satu juta unutk tiap propinsi ( X 33 Propinsi)……indonesia jadi Hutan Dunia. TRims.

      1. pasti wajib menjaga dan melestarikan, akan tetapi hal ini bertolak belakang dengan berkembangnya pembangunan disetiap daerah di indonesia. yang dipicu oleh pesatnya jumlah masyarakat indonesia lain lagi dengan hal seperti pembangunan pabrik.

        thanks

      2. Kondisi masyarakat dengan kepentingan konservasi tidak mesti selalu menjadi hal yg terpisah mas.
        Konsep hutan lestari masyarakat sejahtera, menggambarkan keterpaduan antara konservasi dengan kepentingan pembangunan…

Tinggalkan Balasan ke Gusti 'ajo' Ramli Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.