Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk dan merek pada setiap periode tertentu. Berbagai macam keputusan mengenai aktifitas kehidupan seringkali harus dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap hari. Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Ujang Sumarwan (2004) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
Ketika membeli sebuah produk, secara umum konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam pengambilan keputusan. Menurut Engel et al. (1994); Lamb et al. (2001) dan Kotler dan Keller (2007), ada lima tahapan yaitu (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, dan (5) perilaku pascapembelian.
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Keadaan ini terbagi ke dalam dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari informasi: mencari bahan bacaan, menelepon teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.
Perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu sumber pribadi (teman, tetangga, kenalan), sumber komersial (iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko), sumber publik (media massa, organisasi penentu peringkat konsumen), dan sumber pengalaman (penanganan, pengkajian, pemakaian produk).
Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu berbeda-beda, tergantung pada kategori produk dan karakteristik pembeli. Secara umum konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tentang produk tertentu yang didominasi oleh pemasar. Namun, informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi atau sumber publik yang merupakan wewenang independen. Setiap sumber informasi melakukan fungsi berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Informasi komersial biasanya menjalankan fungsi pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi atau evaluasi.
Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan-keputusan membeli. Setiap sumber informasi melaksanakan suatu fungsi yang agak berbeda dalam mempengaruhi keputusan membeli. Informasi komersial umumnya melaksanakan fungsi memberitahu, sedangkan sumber informasi pribadi melaksanakan fungsi legitimasi dan atau evaluasi. Informasi yang paling efektif justru berasal dari sumber-sumber pribadi (Nugroho J. Setiadi, 2003).
Teman dan keluarga sebagai salah satu sumber informasi bagi seorang konsumen dalam mendapatkan informasi tempat pembuatan atau penjualan sebuah produk, merupakan sumber pribadi. Sedangkan koran, radio, spanduk, pameran dan pamphlet/brosur merupakan sumber komersial.
Beradasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kota Palu pada tahun 2011, bahwa lebih dari separuh konsumen mendapatkan informasi tempat pembuatan/penjualan mebel kursi rotan dari teman atau keluarga. Sisanya responden memperoleh informasi melalui pameran, koran, pamflet/brosur dan melalui radio.
Hasil penelitian mengindikasikan, bahwa dalam pemasaran mebel kursi rotan, potensi dan penggunaan seorang teman atau keluarga untuk menarik perhatian para konsumen dapat digunakan dalam mengkomunikasikan pemasaran mebel kursi rotan.
menjanjikan juga emang kalo punya usaha di bidang rotan kaya gini.
mendapatkan informasih tentang kebutuhan konsumen memang sangat perlu, untuk mengetahui produk apa yang tepat untuk di ciptakan.
pak, bisa nggak up date terbaru potensi tebang lestari rotan di indonesia.
Saya teringat dengan pameran tahunan yang di adakan oleh kabupaten yang melangsungkan hari jadi..
Biasanya banyak yang memamerkan hasil produksi rumah tangga maupun perusahaan..Terutama hasil produksi lokal dengan mutu yang mampu bersaing dengan prodak impor..
Mudah”an produksi lokal kita bisa meningkatkan mutunya lebih baik lagi…
sepaham dgn mbak Marchei
Artinya pemasaran masih lebih kuat dari mulut ke mulut ya pak?. soalnya kan kalo salah satu teman atau keluarga merasa puas akan satu produk tertentu pasti mereka akan merekomendasikan produk tersebut ke kerabat dekatnya.
Sepakat mbak…