Sulawesi merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki banyak satwa unik. Salah satu di antaranya adalah satwa Kadal Duri Sulawesi (Sulawesi Spiny Water Skink) yang memiliki nama ilmiah Tropidophorus apulus (Hikida Et Al., 2003). Reptil ini termasuk ke dalam Ordo Squamata dengan Famili Scincidae.
Kadal Duri Sulawesi memiliki ciri punggung, kepala dan ekor berwarna coklat gelap, dengan sisik seperti berduri. Sedangkan pada bagian bawah kepala dan tubuhnya berwarna putih kekuning-kuningan. Sedikit lebih gelap di wilayah gular, permukaan ventral ekor coklat muda di daerah anterior, posterior gelap. Panjang satwa ini 87 – 120 mm.[i] Kadal Duri Sulawesi hidup di bawah batu dan kayu yang memiliki kelembaban tinggi dan dekat dengan perairan. Dengan wilayah penyebaran meliputi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.[ii]
Satwa ini termasuk dalam golongan yang tidak dilindungi oleh undang-undang dan tidak termasuk dalam Appendix CITES (konvensi internasional yang betujuan untuk membantu pelestarian populasi di habitat alamnya melalui pengendalian perdagangan intenasional spesimen tumbuhan dan satwa liar). Sedangkan dari sisi status konservasi – IUCN Red List (daftar yang membahas status konservasi berbagai jenis makhluk hidup seperti tumbuhan dan satwa yang dikeluarkan oleh International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources), satwa ini belum dievaluasi.
Sulawesi mna
Klo melihat sisik nya kelihatan malah kayak buaya ya mas?
Kayaknya kadalnya ini lebih besar daripada kadal yang ada di daerah saya. Kelihatan mengemuk pada bagian ekornya. Belum lagi sisi ekornya yang tampak berwarna kecoklatan
kapan ya saya bermain ke Sulawesi … ?
ternyata memang keaneka ragaman flora dan fauna kita bukan hanya mitos
Bagian dari kekayaan fauna Sulawesi dengan zona uniknya.
Semoga tetap lestari dan populasinya tak menyusut.
Salam
http://cebongnyeloteh.wordpress.com/2014/03/19/ketika-aku-pengen-kaya/
Semoga batu dan kayu di Sulawesi tetap terjaga, jadi habitat si kadal duri tetap aman.
wah … cantik juga ya mas kadalnya, kl di kampungku sana biasanya agak ijo warnanya 🙂
Mirip sekali seperti buaya. Tidak termasuk hewan dilindungi berarti populasinya masih banyak ya di Sulawesi 😉 .