Motivasi Mendorong Seseorang Bertindak

Pada saat kita belanja di sebuah mall, karena sangat banyaknya barang yang dipajang dengan penataan dan tampilan yang menarik, kadangkala kita membeli barang-barang yang pada awalnya tidak kita rencanakan. Setelah kita nyempe di rumah, kita baru menyadari bahwa barang yang kita beli sebenarnya tidak kita butuhkan. Karena barang tersebut tidak dibutuhkan, akhirnya pemanfaatan barang tersebut tidak maksimal, atau relatif jadi mubazir. Agar tidak terjadi peristiwa seperti ini lagi, tidak ada salahnya kita memahami tentang motivasi yang menjadi dasar dari tindakan kita.

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai.

Tiga teori motivasi yang paling terkenal, yaitu: teori Sigmund Freud, Abraham Maslow, dan Frederick Herberg, mempunyai implikasi yang berbeda pada kebutuhan yang mampu mendorong seseorang bertindak. Secara singkat teori-teori ini sebagai berikut:

1)    Teori Freud
Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya. Ketika seseorang mengamati benda-benda tertentu, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan yang terlibat nyata pada benda-benda tersebut, melainkan juga pada petunjuk (clues) lain yang samar. Wujud, ukuran, berat, bahan, warna, dan nama benda dapat memicu asosiasi (arah pemikiran) dan emosi tertentu.

2)    Teori Maslow
Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling kurang mendesak. Berdasarkan urutan tingkat kepentingannya, kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Orang akan berusaha memuaskan dulu kebutuhan mereka yang paling penting. Jika seseorang berhasil memuaskan kebutuhan yang penting, kemudian dia akan berusaha memuaskan kebutuhan yang terpenting berikutnya.

3)    Teori Herzberg
Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang membedakan dissatisfiers (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfiers (faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan). Tidak adanya dissatisfiers saja tidak cukup, sebaliknya satisfiers harus ada secara aktif untuk memotivasi seseorang.

4 respons untuk ‘Motivasi Mendorong Seseorang Bertindak

Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.